Air susu ibu (ASI) adalah
sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan
melindungi dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi
dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk
paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat
kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan
system saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknoloki
masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar
manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukan, bayi
yang diberi ASI secara khusus akan terlindung dari serangan penyakit system
pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan oleh zat-zat kekebalan tubuh di
dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Ada
banyak zat yang terkandung dalam ASI, beberapa diantaranya adalah :
·
Kolostrum mengandung protein, vitamin A,
karbohidrat, lemak rendah.
·
Taurin berfungsi
untuk mengatur detak jantung.
·
Decosahexanoic Acid (DHA) berfungsi untuk
pertumbuhan sel-sel otak bayi.
·
Arachidonic Acid (AA) berfungsi untuk pertumbuhan
sel-sel otak bayi.
·
Imunoglobulin A (IgA) yang dapat
melindungi usus dari infeksi serta mencegah alergi makanan.
· Sekretori berfungsi untuk melumpuhkan bakteri
Pathogen ecoli serta berbagai virus
pada saluran pencernaan.
Menurut
penelitian para ilmuwan, bayi yang selalu diberi ASI akan memiliki tingkat kecerdasan
(IQ) 5 s/d 8,5 point lebih tinggi dari bayi yang tidak diberi ASI. Bayi yang
diberi selain ASI akan lebih beresiko 17 kali mengalami diare dan 3 s/d 4 kali
lebih berpotensi terkena ISPA. Air Susu Ibu atau ASI ini juga berfungsi sebagai
pelindung bayi terhadap alergi karena adanya kandungan Imuglobin A (IGA) dalam kolostrum.
Pemberian ASI dari ibu ke bayi akan merangsang pertumbuhan rahang, gigi, mulut dan
wajah si bayi.
Produksi
ASI atau Air Susu Ibu disesuaikan otomatis sesuai dengan bayi yang dilahirkanya
dan sesuai umur bayi tersebut. Apabila bayi tersebut premature maka ASI akan banyak
mengandung protein dan lemak lebih tinggi, apabila bayi sudah mulai belajar makan
maka volume ASI akan berkurang. ASI ini lebih unggul dibandingkan dengan susu
formula karena ASI memiliki 100 komposisi yang tidak dimiliki susu formula.
Maka dari itu dokter menyarankan para ibu untuk memberikan ASI dari pada susu
formula kepada si bayi. Beberapa kekurangan susu formula antara lain :
·
600 kali lebih banyak mengandung zat alumunium.
·
20% lebih banyak logam-logam berat seperti
timah dan merkuri.
·
Banyak terkontaminasi oleh bakteri.
·
Mengandung “Phtalates” yaitu zat kimia dalam
industry plastic.
·
Overdosis vitamin D (200% s/d 419 %
dosisawal)
·
Mengandung Iodine dan MSG.
·
Berasal dari sapi yang telah diberi
antibiotic.